Thursday, July 31, 2008

Beasiswa DuPont Indonesia

DuPont Indonesia tawarkan beasiswa ber-IPK
minimum 2,75
Laporan Yogi Kuswantini

satunet.com - DuPont Indonesia membuka
kesempatan bagi mahasiswa untuk memperoleh
beasiswa sains tahun akademik 2000-2001.

Sebagai kelanjutan dari program yang dimulai
pada 1992, tahun ini seorang dari 25 mahasiswa
yang terpilih dari seluruh perguruan akan
mendapatkan Rp2,4 juta selama satu tahun.

Beasiswa disediakan bagi mahasiswa dari bidang
studi sains dan teknologi. Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) minimum 2,75 dan saat ini dalam
masa kuliah empat semester terakhir. Calon
penerima beasiswa DuPont disyaratkan tidak
sedang menerima beasiswa dari sumber lain.

Mahasiswa yang memenuhi persyaratan di atas
harus mendapatkan rekomendasi dari pihak
perguruan tinggi. Selain itu, mereka juga
diminta melampirkan rencana kegiatan sosial yang akan
dilakukan jika kelak terpilih sebagai penerima
beasiswa DuPont. Batas akhir pengiriman berkas
adalah 10 Oktober mendatang melalui perguruan
tinggi masing-masing.

Sampai saat ini, DuPont Indonesia telah memberi
total beasiswa sebesar Rp220 juta kepada lebih
dari 120 mahasiswa dari 19 perguruan tinggi.
Keunikan beasiswa sains dari DuPont ini adalah tiap
penerimanya harus melakukan kegiatan sosial
kemasyarakatan sesuai pilihannya untuk mengisi
masa liburan atau waktu luangnya.

"Beasiswa kami dirancang untuk menyokong
pendidikan mahasiswa yang layak menerimanya.
Sebaliknya, mereka diminta menggunakan
pengetahuan dan waktu luangnya untuk menolong
masyarakat," kata Managing Director Frank
Moniaga, di Jakarta, Selasa.

Dicontohkan, tahun lalu mahasiswa Teknik
Elektro
UGM, Edi Saputra salah satu mahasiswa yang
berhasil mendapatkan beasiswa dari perusahaan
yang berdiri pada 1802. Edi sengaja melibatkan
diri sebagai sukarelawan di posyandu di
Yogyakarta sebagai kegiatan sosialnya. Dengan mebantu
penimbangan bayi, pemberian makanan tambahan,
pendataan kesehatan atau imunisasi, bahkan
Edi memutuskan untuk terus menjadi sukarelawan
hingga lulus di akhir tahun ini.

Selain beasiswa, perusahaan sains yang
menghasilkan solusi berbasis sains di bidang pangan
dan nutrisi, perawatan kesehatan, aparel,
perlengkapan rumah dan konstruksi, serta elektronik dan
transportasi ini juga melakukan kegiatan
sosisal
lain, seperti mengadakan perpustakaan keliling,
mendirikan tempat mandi umum di wilayah
pertanian, atau promosi sains. Dalam kurun waktu lima
tahun, perusahaan yang beroperasi di 70 negara
dan beromzet lebih dari 100 juta dolar AS ini telah
menghabiskan lebih dari Rp200 juta untuk
kegiatan sosial di Indonesia, di luar pemberian
beasiswa.(trm)

No comments: