Monday, July 28, 2008

Beasiswa Singapore Airlines untuk Korban Lumpur Lapindo

Beasiswa Singapore Airlines untuk Korban Lumpur Lapindo

JAKARTA, KCM - Melalui program Singapore Airlines untuk Pendidikan (SIAP), maskapai penerbangan Singapore Airlines menawarkan program beasiswa untuk para siswa atau mahasiswa yang menjadi korban bencana lumpur Lapindo.

Dalam siaran pers yang diterima Kompas Cyber Media, Rabu (18/4), Singapore Airlines menyatakan siap menyeleksi mahasiswa berprestasi dari universitas di Surabaya yang kelangsungan kuliahnya terancam putus karena ekonomi keluarga terganggu oleh dampak lumpur Lapindo.

Mahasiswa yang berminat, baik yang sedang kuliah atau akan mulai kuliah di universitas di Surabaya dapat mengajukan permohonan beasiswa dengan mencantumkan nilai IPK dan keadaan ekonomi keluarga. Aplikasi dapat dikirim ke alamat Inke Maris & Associates, Jl. K.H. Abdullah Syafei No. 28, Tebet, Jakarta 12840 atau email ke alamat: priscillia.pantow@inkemaris.com. Pemohon yang lolos seleksi ini akan diwawancara oleh tim SIAP pada bulan Juni 2007 di Surabaya.

Beasiswa SIAP diberikan terutama di kota destinasi Singapore Airlines dan Silk Air, anak perusahaannya yang beroperasi di Indonesia. Surabaya menjadi destinasi penerbangan Silk Air karena potensi perdagangan dan pariwisatanya yang besar.

Sebelumnya pada tahun 2002, Singapore Airlines pernah menyeleksi dan memberi beasiswa kepada 17 mahasiswa Institut Teknologi Surabaya dan 16 mahasiswa Universitas Airlangga. Ke-33 mahasiswa itu menerima beasiswa SIAP selama empat tahun hingga pendidikan sarjananya selesai, dan saat ini telah memasuki dunia kerja.

SIAP merupakan salah satu program peduli pendidikan dari Singapore Airlines sebagai warga korporat untuk masyarakat Indonesia. SIAP sudah dimulai sejak semester akhir tahun 2000 dimulai di Jabotabek kepada 348 pelajar SD kelas 6, SMP dan SMA.

Setelah itu, seleksi penerima beasiswa SIAP berkembang kepada mahasiswa universitas yang membutuhkan bantuan biaya pendidikan. Tim SIAP melakukan seleksi di Jakarta (UI dan IPB) pada tahun 2001, kemudian ke Surabaya (ITS dan Airlangga) dan kemudian berkembang ke Yogya - Solo (UGM & UNS) pada tahun 2004. Sementara tahun 2005 adalah ke Manado (Universitas Sam Ratulangi dan Universitas Klabat). Pada tahun 2006 beasiswa SIAP diberikan di Bandung (ITB, Unpad, Unpas dan UPI).

Hingga awal 2007, sebanyak 603 mahasiswa dari 12 universitas telah menerima beasiswa SIAP secara akumulatif. Masih ada sekitar 2.202 pelajar SD hingga SMA yang juga menerima beasiswa SIAP. Secara akumulatif, total penerima beasiswa hingga kini adalah 2.805 pelajar dan mahasiswa.

Pada Januari 2007, Singapore Airlines kembali menyerahkan beasiswa kepada 256 pelajar di Jakarta yang telah menerima bantuan sejak tahun 2001, dan kepada 57 mahasiswa di Bandung dan 24 mahasiswa di Manado.

Menurut General Manager SIA di Indonesia, Lee Eugene, program SIAP memang ditujukan bagi siswa atau mahasiswa yang berasal dari keluarga berlatar belakang ekonomi sederhana namun memiliki potensi akademik yang tinggi, yang tanpa bantuan akan terpaksa berhenti sekolah atau kuliah.

Penerima beasiswa akan menerima beasiswa setiap semester, yang jumlahnya cukup untuk membayar biaya kuliah, biaya pemondokan, dan belanja buku. Beasiswa itu akan diberikan setiap tahun kepada sang mahasiswa asalkan prestasi belajar tetap dipertahankan di tingkat atas.

Program SIAP kini menginjak tahun terakhir dari periode tujuh tahun, sejak pertama kali dijalankan pada tahun ajaran 2001-2002. Target SIAP untuk tahun ketujuh ini adalah menyalurkan dana mahasiswa di daerah Surabaya, Malang dan sekitarnya. Beasiswa diberikan agar para mahasiswa dapat tetap berkonsentrasi pada pendidikan mereka walaupun tempat tinggal dan mata pencaharian keluarga mereka terganggu oleh bencana lumpur Lapindo.

No comments: