Sunday, August 3, 2008

Dokter BSB Surabaya Bantu Alor

Enam Dokter BSB Surabaya Bantu Alor


Kalabahi, Kompas - Enam dokter Brigade Siaga Bencana dari RSU Dr Soetomo Surabaya diterjunkan ke Alor, Nusa Tenggara Timur, untuk menangani masalah kesehatan dan penyakit para korban gempa. Para dokter dan paramedis setempat telah kewalahan akibat meningkatnya penyakit malaria, diare, dan ISPA.

Sementara itu Dana Kemanusiaan Kompas dari Radio Sonora Jakarta sebesar Rp 10 juta telah disalurkan di Alor kemarin. Bantuan uang tunai itu diserahkan Kompas ke setiap keluarga sebesar Rp 100.000.

Para penerima bantuan berasal dari Alor Tengah Utara, Alor Timur Laut, Alor Barat Daya, dan Teluk Mutiara. "Alhamdulillah. Saya dan keluarga menyampaikan terima kasih," kata Anwar Yusuf, warga Kenari, Teluk Mutiara.

Rote Agustina Atawiki, seorang janda, salah satu penerima bantuan uang sebesar Rp 100.000 di Kampung Kamengtakali, Petleng, menerima bantuan dengan penuh suka cita. Ibu enam anak yang menjanda sejak 1993 ini sampai meneteskan air mata di depan rumahnya yang telah roboh.

Pangdam IX/Udayana Mayjen (TNI) Supiadin AS kemarin dalam kunjungan ke Alor sempat mengunjungi pusat gempa di Bukapiting. Didampingi Danrem 161/Wirasakti Kupang Kolonel (Inf) M Moesanip, Pangdam menyerahkan bantuan beras sebanyak 5 ton ke Posko Satlak PBP Alor.

Tentang keenam dokter BSB tadi, Kepala Dinas Kesehatan Alor Paul S Manoempil menjelaskan, kedatangan mereka terkait dengan semakin meningkatnya kasus malaria, ISPA, dan diare. Sementara dokter dan paramedis setempat telah kewalahan untuk menanganinya.

"Mereka datang atas sponsor sendiri, dipimpin Koeshartono, dokter ahli anestesi, dan akan bertugas hingga akhir November ini. Jika masih dibutuhkan, mereka siap juga untuk memperpanjang masa tugasnya itu," jelas Paul di rumah dinasnya, di depan Rumah Sakit Umum Kalabahi.

Kata Paul, saat ini tiga jenis penyakit, yakni malaria, ISPA, dan diare, terus meningkat, dan para pasien terpantau di lima pos kesehatan, yakni di Lelahomi, Alemba, Tulleng, Pumai, dan di Air Mancur. Pasien yang dirawat karena tiga penyakit itu berjumlah 240 orang, meningkat dibanding hari sebelumnya, sebanyak 149 orang.

"Keenam dokter masing-masing menempati satu pos kesehatan. Sementara paramedis yang sejak hari pertama menempati pos akan bergeser ke desa-desa untuk memberikan imunisasi campak," katanya.

Di tempat lain, Abraham Maulaka, Ketua Harian Posko Satlak PBP Alor yang juga Wakil Bupati Alor menjelaskan, stok beras bantuan di Dolog Kalabahi telah kosong. Stok yang tersedia di Dolog sekitar 1.500 ton, bukan untuk beras bantuan, tapi untuk menstabilkan kebutuhan pasar umum.

"Seluruh beras bantuan sebanyak 55 ton beras telah disalurkan. Beras bantuan di Dolog Kalabahi telah kosong. Dari kebutuhan beras sekitar 600 ton untuk menangani pengungsi dalam 15-20 hari ke depan, baru terpenuhi 10 ton. Tenda atau terpal masih jauh dari mencukupi," kata Abraham.(CAL/ANS)

No comments: