Wednesday, August 6, 2008

TEMU RIKSA BAHASA II 2008/2009

TEMU RIKSA BAHASA II: PELUANG DAN TANTANGAN PENGAJARAN BAHASA INDONESIA PADA ERA KESEJAGATAN DALAM SITUASI MULTIKULTUR

TEMU RIKSA BAHASA II

Seminar dan Lokakarya Nasional

PELUANG DAN TANTANGAN PENGAJARAN BAHASA INDONESIA PADA ERA KESEJAGATAN DALAM
SITUASI MULTIKULTUR

Sekretariat Panitia:
Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
Sekolah Pascasarjana (SPs)
Universitas Pendidikan Indonesia
Gd. Sekolah Pascasarjana (SPs) Lt.3 Ruang 303
Jln. Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154
Tlp. 022-70767904, Fax 022-2005090
Pos-el: panitiaseminar_bi@yahoo.co.id

DASAR PEMIKIRAN
Era kesejagatan merupakan awal persiapan semua bangsa untuk menyambut
perubahan di berbagai bidang kehidupan, baik di bidang politik, ekonomi,
sosial, budaya, IPTEKS, maupun bidang bahasa. Perubahan itu merupakan
sebuah tantangan yang sangat kompleks, terlebih bagi sebuah negera
berkembang seperti Indonesia. Era kesejagatan pun akan memberikan dampak
besar bagi perkembangan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, sebagai pemilik
bahasa Indonesia, kita harus siap sedia dalam menyambut riksa
(mengantisipasi) pengaruh bahasa lain bagi perkembangan bahasa Indonesia
saat ini dan masa yang akan datang.

Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia, yang merupakan bahasa resmi
nasional, mengalami beragam hambatan. Mulai dari hambatan para penuturnya
yang enggan berbahasa Indonesia dengan benar, pengaruh asing yang
menyebabkan lunturnya kebanggaan berbahasa Indonesia, hingga munculnya
berbagai program yang tanpa disadari meminggirkan posisi dan peran bahasa
Indonesia di tengah masyarakat penggunanya. Melihat kondisi demikian, bahasa
Indonesia perlu dikukuhkan sebagai bahasa yang bermartabat dan bahasa yang
mencerminkan jati diri bangsa. Salah satu solusi untuk mengembalikan bahasa
Indonesia sebagai jati diri bangsa adalah dengan melakukan riksa bahasa
Indonesia dari pengaruh luar yang menghambat perkembangannya.

Sebagai konsekuensi logis atas perkembangan zaman yang semakin cepat, bidang
pendidikan pun menuntut akreditasi agar sejajar dengan bangsa lain yang jauh
lebih maju. Dengan disahkannya Undang-Undang 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan nasional, termasuk mutu
guru bahasa Indonesia. Kondisi ini membutuhkan sebuah kesiapan baik dari
segi sumber daya guru maupun format sertifikasi yang terakreditasi. Perlu
sebuah wahana yang akan memunculkan permasalahan, ide, pemikiran, serta
solusi atas tantangan tersebut. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah
dengan menyosialisasikan ide-ide, pemikiran, dan upaya-upaya sambut riksa
peluang dan tantangan agar permasalahan yang dihadapi dapat dipahami lebih
baik untuk kemudian mencari solusi terbaik. Oleh karena itu, sesuai dengan
kapasitas dan relevansi bidang keilmuan, kami merencanakan untuk
melaksanakan Temu Riksa Bahasa II dalam bentuk seminar dan lokakarya
nasional dengan tema "Peluang dan Tantangan Pengajaran Bahasa Indonesia pada
Era Kesejagatan dalam Situasi Multikultur".

TUJUAN

Kegiatan ini bertujuan:

a. menyambut riksa peluang dan tantangan serta pengaruh asing bagi
perkembangan bahasa Indonesia;

b. menyambut riksa peluang pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur
asing;

c. menyambut riksa perubahan dan perkembangan dunia pendidikan dalam
hubungannya dengan bahasa Indonesia.

NAMA DAN TEMA
Nama kegiatan ini adalah Temu Riksa Bahasa II

Tema kegiatan adalah "Peluang dan Tantangan Pengajaran Bahasa Indonesia pada
Era Kesejagatan dalam Situasi Multikultur"

BENTUK
Bentuk kegiatan adalah seminar dan lokarya nasional dengan menghadirkan
pakar-pakar bahasa di bidang BIPA dan multikultur.

PEMBICARA
1. Jerome Samuel, Ph.D. (Ketua Jurusan Bahasa Indonesia INALCO Universite
de Douphine, Paris Perancis)
Topik: Pembelajaran Bahasa Indonesia di Luar Negeri (Perancis)

2. Dr. Dendy Sugono (Kepala Pusat Bahasa Jakarta)
Topik: Pengukuhan Jatidiri Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pengantar
pada Dunia Pendidikan dalam Situasi Multikultur

3. Pangesti Wiedarti, Ph.D. (Dosen UNY dan Mantan Koordinator BIPA BPKLN
Depdiknas)
Topik: Strategi Pengembangan Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur
Asing

4. Prof.Dr. Yoyo Mulyana, M.Ed. (Dosen Pascasarjana UPI dan Ketua Umum
APBIPA)
Topik: Peran Asosiasi BIPA dalam Memperkuat Posisi Bahasa Indonesia
pada Masyarakat Internasional

PELAKSANA
Panitia pelaksana kegiatan adalah Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Bandung.

Gd. Sekolah Pascasarjana (SPs) Lt.3 Ruang 303
Jln. Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154
Tlp. 022-70767904, Fax 022-2005090
Pos-el: panitiaseminar_bi@yahoo.co.id

PESERTA
Peserta seminar dan lokakarya nasional adalah para guru, dosen, mahasiswa,
dan para pemerhati bahasa Indonesia.

TEMPAT DAN TANGGAL
Acara seminar dilaksanakan di Gedung JICA Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI) Bandung pada hari Sabtu, 30 Agustus 2008.

BIAYA DAN FASILITAS
Setiap peserta dikenai biaya sebesar Rp 100.000,00. Peserta mendapatkan
fasilitas seminar kit, buku, makan siang, dan kudapan.

No comments: