Monday, August 4, 2008

Sail Indonesia beasiswa NTT

Peserta "Sail Indonesia" sediakan beasiswa untuk NTT
Thursday, 24 July 2008 15:03 WIB

BRISBANE - Para awak kapal

pesiar peserta "Sail Indonesia" (Pelayaran Indonesia) 2008 jalur...

ANTARA

BRISBANE - Para awak kapal

pesiar peserta "Sail Indonesia" (Pelayaran Indonesia) 2008 jalur barat

mengumpulkan dana yang akan disediakan sebagai beasiswa bagi para pelajar dari

keluarga kurang mampu di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hingga 22 Juli lalu, jumlah uang yang terkumpul mencapai

1.611,50 dolar Australia

(sekitar Rp13,8 juta).




"Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Sail Indonesia

2008 telah melakukan pengumpulan dana beasiswa secara spontan dari para

peserta," kata kata Kabid Penerangan Sosial dan Budaya Konsulat RI Darwin,

Arvinanto Soeriaatmadja, kepada media yang menghubunginya dari Brisbane, Kamis (24/7).




Mengutip informasi Ketua Sail Indonesia, David Woodhouse dan

peserta yang mengkoodinir pengumpulan dana beasiswa, Dave Howell, Arvinanto

mengatakan, jumlah dana yang terkumpul hingga 22 Juli 2008 mencapai 1.611, 50

dolar Australia.




"Berdasarkan komunikasi kita dengan Saudari Karolina

Yunita Liwulangi yang beralamat di Jalan Kolley No. 5, Oesapa, Kupang,

diperoleh informasi bahwa telah ditetapkan beasiswa tersebut akan diberikan

kepada pelajar lulusan SMAN 2 Kupang, yakni Merri dan Yolfin," katanya.




Kedua pelajar ini masing-masing ingin melanjutkan studinya

di bidang teknik elektro dan bahasa Inggris di Universitas Cendana, Kupang,

katanya.




Dalam bagian lain penjelasannya, Arvinanto menjelaskan

tentang persiapan akhir penyelenggaraan Sail Indonesia jalur barat yang akan

diikuti sedikitnya 116 kapal pesiar dari 15 negara.




"Pertemuan teknis para peserta Sail Indonesia 2008

untuk 'Western Passage' (jalur barat) telah dilaksanakan di Darwin Convention Center,

pada 22 Juli lalu," katanya.




Ratusan kapal pesiar dari Australia, Jerman, Belanda,


Inggris, Norwegia, Amerika Serikat, Perancis, Swiss, Kanada, Selandia Baru,

Afrika Selatan, Turki, Jepang, Swedia, dan Austria ini akan bertolak dari

Darwin menuju perairan Indonesia pada 26 Juli, katanya.


Dalam pelayaran yang memakan waktu sekitar tiga bulan itu,

rutenya adalah Darwin (Australia) terus masuk perairan Indonesia lewat Kupang

(NTT) - Alor - Lembata - Maumere - Riung - Labuan Bajo - Bali - Karimun Jawa -

Kumai - Bangka Belitung dan berakhir di Batam.




Dari Batam, kapal-kapal peserta melanjutkan pelayaran ke

Singapura dan Pulau Langkawi (Malaysia).




Selain 116 kapal pesiar yang akan bertolak pada 26 Juli itu,

ada lima kapal

pesiar lain yang juga mengikuti Sail Indonesia jalur timur.




Kapal-kapal yang mengikuti SI jalur timur sudah berangkat 5

Juli lalu ke Saumlaki, kota kecil yang terletak di Pulau Yamdena (bagian dari

Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Maluku) untuk kemudian bergabung dengan para

peserta SI jalur barat di Makassar, Sulawesi Selatan.




Sesuai dengan informasi panitia "Sail Indonesia"

2008, kapal-kapal peserta SI jalur timur ini juga mengunjungi Tual, Banda,

Saparua, Ambon, Ternate, Manado, Mamuju, dan Pare-Pare.




Dari Makassar, kapal-kapal peserta Sail Indonesia jalur

timur dan barat bertemu untuk kemudian berlayar menuju Kumai, Bangka Belitung,

dan Batam (Indonesia) sebelum memasuki perairan Singapura dan berakhir di

Langkawi, Malaysia.




Kegiatan bahari internasional yang diselenggarakan Yayasan

Cinta Bahari Indonesia (YCBI) bekerja sama dengan Raffles Marina Singapura ini

mendapat dukungan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI.


(lnd)

No comments: