Thursday, August 21, 2008

Perguruan Tinggi Kelas Dunia Tanpa Bahasa Inggris

Capai Perguruan Tinggi Kelas Dunia Tanpa Bahasa Inggris



Jakarta- Rektor Universitas Terbuka (UT) Atwi Suparman mengatakan sudah waktunya perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia meningkatkan kualitasnya untuk menuju perguruan tinggi kelas dunia (World Class University).
Menurutnya, untuk menjadi perguruan tinggi tingkat dunia, tidak harus perguruan tinggi tersebut menggunakan bahasa pengantar Bahas Inggris. " Untuk jadi universitas tingkat dunia, tidak harus menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar atau mengunakan program-program pembelajaran dari luar negeri. Menggunakan Bahasa Indonesia juga bisa menjadi universitas kelas dunia. Jadi jangan disalahartikan," ujar Atwi usai mewisuda 3.511 lulusan diploma, sarjana dan pascasarjana, di Jakarta, Selasa (1/4).
Dia menambahkan, dengan adanya World Class University yang dimiliki oleh perguruan tinggi di Indonesia, maka masyarakat tidak perlu repot-repot menyekolahkan anaknya ke luar negeri.
UT sendiri, lanjut Atwi, tengah bersiap diri menuju World Class University dengan cara berbenah diri dalam memberikan layanan pendidikan jarak jauh (PJJ) yang kini semakin diminati masyarakat. Pasalnya, era persaingan bebas menginginkan kualitas lulusan yang bisa diandalkan dalam berbagai bidang.
"Mahasiswa saat ini semakin kritis. Mereka semakin menekankan pentingnya jaminan kualitas dalam setiap proses belajar mengajar yang baik. Karena itu UT kini terus berbenah diri dalam menyediakan sarana belajar yang berstandar internasional agar pada 2020 bisa menjadi Perguruan Tinggi Jarak Jauh Terbaik (PTJJ) di Asia " lanjutnya.
"Karena itu, secara nasional UT tetap mengaku pada akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional (BAN)," jelas Atwi.(stevani elisabeth)

No comments: